Minggu, 13 Maret 2011

Dampak Narkoba Dikalangan Remaja

Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional ( BNN ), jumlah kasus penyalahgunaan Narkoba di Indonesia  dari tahun 1998-2003 adalah 20.301 orang, dimana 70% diantaranya berusia antara 15-19 tahun. Penderitanya sekarang meningkat 200 % lebih di tahun ini.

Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukkan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikkan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan ( adiksi ) fisik dan psikologis. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan ( Undang-Undang No. 22 tahun 1997 ). Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktifitas mental dan perilaku( Undang-Undang No.5/1997 ). Zat yang termasuk psikotropika antara lain: Sedatin(Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandarax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD(Lycergic Alis Diethylamide), dsb. Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistim syaraf pusat, seperti: Alkohol. Apakah Alkohol itu ? Alkohol adalah zat penekan susunan syaraf pusat meskipun dalam jumlah kecil mungkin mempunyai efek stimulasi ringan.
Dari beberapa penelitian alkohol dapat menyebabkan : Kecelakaan lalu lintas, luka bakar, kasus penganiayaan anak, bunuh diri, kecelakaan kerja. Pengaruh terhadap tubuh dalam jangka pendek adalah terdapat hubungan antara konsentrasi alkohol didalam darah(Blood Alkohol Concentration-BAC) dan efeknya. Resiko intoksikasi (“mabuk”),”teler” sehingga dapat menyebabkan cedera dan kematian. Penurunan kesadaran seperti koma dapat terjadi pada keracunan alkohol yang berat demikian juga henti nafas dan kematian. Selain kematian, efek jangka pendek alkohol dapat menyebabkan hilangnya produktifitas kerja. Sebagai tambahan, alkohol dapat menyebabkan perilaku kriminal. 70% dari narapidana menggunakan alkohol sebelum melakukan tindak kekerasan dan lebih dari 40% kekerasan dalam rumah tangga dipengaruhi oleh alkohol. Mengkonsumsi alkohol berlebihan dalam jangka panjang dapat menyebabkan :
Kerusakkan jantung, Tekanan Darah tinggi, Stroke, Kerusakkan hati, Kanker saluran pencernaan, Gangguan pencernaan lainnya, mis : tukak lambung, IMpotensi dan berkurangnya kesuburan, Resiko terkena kanker payudara, kesulitan tidur, kerusakkan otak dengan perubahan kepribadian dan suasana perasaan, sulit dalam mengingat dan berkonsentrasi.
Pengguna alkohol yang terus menerus dapat mengalami toleransi dan ketergantungan. Toleransi adalah peningkatan penggunaan alkohol dari jumlah yang kecil menjadi lebih besar untuk mendapatkan pengaruh yang sama. Ketergantungan adalah keadaan dimana alkohol menjadi bagian yang penting dalam kehidupannya, banyak waktu yang terbuang karena memikirkan (cara mendapatkan, mengkonsumsi dan bagaimana cara berhenti). Pengguna alkohol akan mengalami kesulitan bagaimana cara menghentikan atau mengendalikan jumlah alkohol yang dikonsumsi.
Dampak Penyalahgunaan Narkoba
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakkan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati, dan ginjal.
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai, dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang. Dampak fisik : Gangguan pada sistem syaraf seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakkan syaraf tepi. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah seperti: infeksi akut oto jantung, gangguan peredaran darah. Gangguan pada kulit seperti: penanahan(abses), alergi, eksim. Gangguan pada paru-paru seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendoktrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid). Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga kini belum ada obatnya. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi OD yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya, dan bisa menyebabkan kematian.
Dampak Psikis : Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.
Dampak Sosial : Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan. Merepotkan dan menjadi beban keluarga. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa ( sakau ) bila terjadi putus obat dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi. Gejala fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk mebohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dsb.
Bahaya Narkoba Bagi Remaja
Masa remaja merupakan suate fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut dimasa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak  karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS dikalangan remaja. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.
MENANGANI MASALAH YANG TERJADI PADA REMAJA
Semua masalah diatas perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak mengingat remaja merupakan calon penerus generasi bangsa. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan dalam upaya untuk mencegah semakin meningkatnya masalah yang terjadi pada remaja, yaitu antara lain :
Peran Orang tua :
Menanakan pola asuh yang baik pada anak sejak prenatal dan balita. Membekali anak dengan dasar moral dan agama. Mengerti komunikasi yang baik dan efektif antara orangtua dan anak. Menjalin kerjasama yang baik dengan guru. Menjadi tokoh panutan bagi anak baik dalam perilaku maupun dalam hal menjaga lingkungan yang sehat. Menerapkan disiplin yang konsisten pada anak.
Peran Guru :
Bersahabat pada siswa. Menciptakan kondisi sekolah yang nyaman. Memberikan keleluasaan siswa untuk mengekspresikan diri pada kegiatan ekstrakurikuler. Menyediakan sarana dan prasarana bermain dan olahraga. Meningkatkan peran dan pemberdayaan guru BP. Meningkatkan disiplin sekolah dan sangsi yang tegas. Meningkatkan kerjasama dengan orang tua, sesama guru dan sekolah lain. Meningkatkan keamanan terpadu sekolah bekerjasama dengan Polsek setempat. Mewaspadai adanya provokator. Mengadakan kompetisi sehat, seni budaya dan olahraga antar sekolah. Menciptakan kondisi sekolah yang memungkinkan anak berkembang secar sehat dalam hal fisik, mental, spiritual dan sosial. Meningkatkan deteksi dini penyalahgunaan NAPZA.
Peran Pemerintah dan Masyarakat :
Menyediakan sarana/prasarana yang dapat menampung agresifitas anak melalui olahraga dan bermain. Menegakkan hukum, sangsi dan disiplin yang tegas. Memberikan keteladanan. Memberikan keteladanan. Lokasi sekolah dijauhkan dari pusat perbelanjaan dan pusat hiburan.
Peran Media :
Sajikan tayangan atau berita tanpa kekerasan (jam tayang sesuai usia). Sampaikan berita dengan kalimat benar dan tepat. Adanya rubrik khusus dalam media masa (cetak, elektronik) yang bebas biaya khusus untuk remaja.
REMAJA DAN PERILAKU HIDUP SEHAT
Remaja yang bersikap hidup sehat adalah remaja yang mengerti tujuan hidup, memahami faktor penghambat maupun pendukung perkembangan kematangannya, bergaul dengan bijaksana dan terus menerus memperbaiki diri.
Dengan demikian remaja dapat diharapkan menjadi remaja yang handal dan sehat, menjadi generasi yang menjadi tumpuan bagi bangsa ini dimasa sekarang dan masa depan

NAMA: INDAH KHIFTIA
KELAS:IX F
NO UJIAN 09.045.224.9.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar